Kamis, 19 September 2013

Jadi Kenyataan..

Pertama kali liat tulisan kek +jamil jamilazzaini ini sekitar tanggal 11 Juli 2012. Udah lama banget ya,, Berikut cuplikan dari isi artikelnya.

Tulisan kek @JamilAzzaini

Belajar Dari Tanda

Dari seorang peserta bernama Dewa (21 tahun) –pengusaha belia yang
dulunya hidup susah sekarang sudah menjadi milyarder, saya mendapat
ilmu tentang “belajar dari tanda”.

Katanya, apabila Anda ingin jadi milyarder di saat muda maka ingatlah
beberapa tanda.  Pertama, tanda  [+] itu berarti tambahlah ibadahmu
kepada Allah, tambahlah kemampuanmu dalam bisnis, tambahlah keuntungan
bisnismu dengan cara-cara yang kreatif.

Kedua, tanda [:] bagilah keuntungan bisnismu untuk orang-orang yang
membutuhkan. Jangan serakah. Semakin Anda bagi justeru Anda akan
semakin banyak mendapatkan “bagian” rezeki dari Allah melalui orang
lain. Ingatlah orang pelit hidupnya sulit.

Ketiga, tanda [x] kalikan atau lipatgandakan nilai bisnismu dengan
banyak silaturahmi, membangun relasi dan juga memperbanyak cabang atau
outlet. Seorang pebisnis tak selayaknya lebih banyak di kantor, ia
harus lebih banyak berinteraksi dengan orang lain.

Keempat, tanda [-] artinya kurangi maksiatmu kepada Allah. Ingatlah,
salah satu hal yang menyebabkan tidak turunnya rezeki yang berkah dan
berlimpah karena maksiat-maksiat yang kita lakukan. Kurangi juga
hal-hal yang tidak bermanfaat dan tidak mendatangkan pahala dan
keuntungan bagi bisnismu.

Itulah ilmu tentang “belajar dari tanda” yang saya peroleh dari Dewa.
Dewa, memang usianya jauh lebih muda dibandingkan saya, tetapi ia
menjadi guru saya saat itu.

Semua orang adalah murid sekaligus guru. Seraplah ilmu dari
orang-orang di sekitarmu.


http://www.jamilazzaini.com/belajar-dari-tanda/#.T_0tvIR3abM.twitter

Dan tanggal 4 April 2013 saya ikut pelatihannya kang @dewaekaprayoga. Berarti, udah kenal sekitar 2 minggu sebelum hari H dimana training diadakan.

Awalnya, saya gak inget kl kang dewa ini adalah Dewa yang ditulis kek jamil di artikel diatas. Baru ngeh, beberapa hari setelah training selesai diadakan. Pas buka2 note di BB dan membaca lg artikel "Belajar dari Tanda" itu, saya baru sadar. Ternyata, sosok yang dulu saya penasaran banget dan pengen banget ketemu sekarang udah kenal dekat. Bahkan udah menjadi guru saya dan sudah seperti teman. Luar Biasa. Sesuatu yang menjadi impian terwujud tanpa saya sadari. Dan ini gak hanya terjadi sekali.

Ketika saya sempet ngefans sama sosok mas Izadian Fahroji di facebook, ternyata kemaren ketika mengadakan pelatihan kang Dewa di surabaya, yang menjadi MC-nya ya Mas Iza. Itu karena kang dewa yang meminta. Nach, tiba2 mas Iza yang invite pin BB saya duluan. Saya bener-bener gak menyangka. Dulunya nge-fans, sekarang jadi temen. Bahkan sering juga ngobrol di BB. Bener2 gak menyangka sama sekali.

See, apa yang kita pikirkan dan fokuskan, suatu saat akan menjadi kenyataan. Maka, berhati-hatilah dalam berpikir. Usahakan banget, selalu berpikir yang positif dan semangat. Kita gak akan pernah tau kapan benar2 menjadi kenyataan. Dan jika menjadi kenyataan, terkadang kita kaget sendiri. Oh, begini jalannya.. Bener-bener gak nyangka. Manusia memang hanya bisa bermimpi dan berusaha mewujudkannya. Sedang hasil akhirnya, tetep Allah SWT yang menentukan. Percaya dech, Allah selalu memberikan apa yang kita BUTUHKAN di saat yang TEPAT. Gak pernah terlambat. :)



Senin, 16 September 2013

Larangan Istri Memakai Nama Belakang Suami


Suatu hari, ketika sedang berpikir, "Wah, setelah menikah nama belakang saya ketambahan nama suami dong.." Deng..deng..deng..tiba2 dapet BC soal larangan Istri Memakai Nama Belakang Suami. Kaget Banget,,ternyata dalam islam dilarang. Begini isi BC-nya.. Moga bermanfaat buat temen-temen.. :)

"Larangan istri memakai nama belakang suami"

HATI-HATI PENISBATAN NAMA
Banyak wanita muslimah setelah menikah, lalu menisbatkan (mengacu)
namanya dengan nama suaminya, misalkan: Maryani menikah dgn
Amiruddin, kemudian ia memakai nama
suaminya sehingga namanya menjadi
Maryani Amiruddin. Bagaimana hukum Islam mengenai perihal penamaan ini?

Dalam ajaran Islam, Hukum Penamaan adalah hal yang penting. Setiap
pria ataupun perempuan hanya diperbolehkan menambahkan “NAMA AYAHnya”
di belakang nama dirinya dan
mengHARAMkan menambahkan nama lelaki lain selain ayahnya di belakang
namanya, meskipun nama tersebut adalah nama suaminya.

Karena dlm Islam, nama lelaki di belakang nama seseorang berarti
keturunan atau anak dari lelaki tersebut. Sehingga, tempat tersebut
hanya boleh untuk tempat nama ayah kandungnya sebagai penghormatan
anak terhadap orang tua kandungnya.

 Berbeda dgn budaya Barat, seperti istrinya Bill Clinton: Hillary
Clinton yang nama aslinya Hillary Diane Rodham; istrinya Barrack
Obama: Michelle Obama yang nama aslinya Michelle LaVaughn
Robinson, DLL.

Hadist mengenai perihal penamaan ini
sangat SHAHIH. Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda, ﻣَﻦِ ﺍﺩَّﻋَﻰ ﺇِﻟَﻰ ﻏَﻴْﺮِ ﺃَﺑِﻴﻪِ ﺃَﻭْ
ﺍﻧْﺘَﻤَﻰ ﺇِﻟَﻰ ﻏَﻴْﺮِ ﻣَﻮَﺍﻟِﻴﻪِ، ﻓَﻌَﻠَﻴْﻪِ ﻟَﻌْﻨَﺔُ
ﺍﻟﻠﻪِ ﻭَﺍﻟﻤَﻼَﺋِﻜَﺔِ ﻭَﺍﻟﻨَّﺎﺱِ ﺃَﺟْﻤَﻌِﻴﻦَ، ﻻَ ﻳَﻘْﺒَﻞُ ﺍﻟﻠﻪُ ﻣِﻨْﻪُ
ﻳَﻮْﻡَ ﺍﻟﻘِﻴَﺎﻣَﺔِ
ﺻَﺮْﻓًﺎ ﻭَﻻَ ﻋَﺪْﻻً
“Barang siapa yg mengaku sebagai anak
kepada selain bapaknya atau menisbatkan dirinya kpd yg bukan walinya,
maka baginya laknat ALLAH, malaikat, dan segenap manusia. Pada hari
Kiamat nanti, ALLAH tidak akan menerima darinya ibadah yang wajib
maupun yang sunnah”
(HR. Muslim dlm al-Hajj (3327) dan
Tirmidzi) -----

Semoga bermanfaat dan Dapat Diambil
Hikmah-Nya ...

 www.konsultasisyariah.com
بَارَكَ اللّهُ فِيْكُمْ

Adab Tidur



SELAMAT MALAM CINTA,,,

Tidak tidur terlalu malam setelah sholat isya kecuali dalam keadaan
darurat seperti untuk mengulang (muroja’ah) ilmu atau adanya tamu atau
menemani keluarga, sebagaimana yang diriwayatkan oleh Abu Barzah
radhiyallahu ‘anhu:

“Bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘allaihi wasallam membenci tidur
malam sebelum (sholat Isya) dan berbincang-bincang (yang tidak
bermanfaat) setelahnya.” [Hadist Riwayat Al-Bukhari No. 568 dan Muslim
No. 647 (235)]

Hendaknya tidur dalam keadaan sudah berwudhu, sebagaimana hadits:
“Apabila engkau hendak mendatangi pembaringan (tidur), maka hendaklah
berwudhu terlebih dahulu sebagaimana wudhumu untuk melakukan sholat.”
(HR. Al-Bukhari No. 247 dan Muslim No. 2710)

Hendaknya mendahulukan posisi tidur di atas sisi sebelah kanan (rusuk
kanan sebagai tumpuan) dan berbantal dengan tangan kanan, tidak
mengapa apabila setelahnya berubah posisinya di atas sisi kiri (rusuk
kiri sebagai tumpuan). Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah:
“Berbaringlah di atas rusuk sebelah kananmu.” (HR. Al-Bukhari no. 247
dan Muslim no. 2710)

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam apabila tidur meletakkan
tangan kanannya di bawah pipi kanannya.” (HR. Abu Dawud no. 5045, At
Tirmidzi No. 3395, Ibnu Majah No. 3877 dan Ibnu Hibban No. 2350)

Tidak dibenarkan telungkup dengan posisi perut sebagai tumpuannya baik
ketika tidur malam atau pun tidur siang. “Sesungguhnya (posisi tidur
tengkurap) itu adalah posisi tidur yang dimurkai Allah Azza Wa Jalla.”
(HR. Abu Dawud dengan sanad yang shohih)

Membaca ayat-ayat Al-Qur’an, antara lain:

a) Membaca ayat kursi.

b) Membaca dua ayat terakhir dari surat Al-Baqoroh.

c) Mengatupkan dua telapak tangan lalu ditiup dan dibacakan surat
Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Naas kemudian dengan dua telapak tangan
mengusap dua bagian tubuh yang dapat dijangkau dengannya dimulai dari
kepala, wajah, dan tubuh bagian depan, hal ini diulangi sebanyak 3
kali (HR. Al-Bukhari dalam Fathul Bari XI/277 No. 4439, 5016 (cet.
Daar Abi Hayan) Muslim No. 2192, Abu Dawud No. 3902, At-Tirmidzi)

Hendaknya mengakhiri berbagai doa tidur dengan doa berikut:

باسمك ربيوضعت جنبي وبك أرفعه إن أ مسكت نفسي فا ر حمها و إ ن أ ر سلتها
فاحفظها بما تحفظ به عبادك الصا لحين

“Bismikarabbii wa dho’tu jambii wa bika arfa’uhu in amsakta nafsii
farhamhaa wa in arsaltahaa fahfazhhaa bimaa tahfazha bihi
‘ibaadakasshaalihiin.”

“Dengan Nama-Mu, ya Rabb-ku, aku meletakkan lambungku. Dan dengan
Nama-Mu pula aku bangun daripadanya. Apabila Engkau menahan rohku
(mati), maka berilah rahmat padanya. Tapi apabila Engkau
melepaskannya, maka peliharalah, sebagaimana Engkau memelihara
hamba-hamba-Mu yang shalih.” (HR. Al-Bukhari No. 6320, Muslim No.
2714, Abu Dawud No. 5050 dan At-Tirmidzi No. 3401)

Disunnahkan apabila hendak membalikkan tubuh (dari satu sisi ke sisi
yang lain) ketika tidur malam untuk mengucapkan doa:

لا إ له إ لاالله الواحدالقهاررب السماوات واﻷرض ومابينهماالعز يزالغفار

“laa ilaha illallahu waahidulqahhaaru rabbussamaawaati wal ardhi wa
maa baynahumaa ‘aziizulghaffaru.”

“Tidak ada Illah yang berhak diibadahi kecuali Alloh yang Maha Esa,
Maha Perkasa, Rabb yang menguasai langit dan bumi serta apa yang ada
diantara keduanya, Yang Maha Mulia lagi Maha Pengampun.” (HR. Al-Hakim
I/540 disepakati dan dishohihkan oleh Imam adz-Dzahabi)

Apabila merasa gelisah, risau, merasa takut ketika tidur malam atau
merasa kesepian maka dianjurkan sekali baginya untuk berdoa sebagai
berikut:

أعوذ بكلمات الله التامات من غضبه و شرعباده ومن همزات الشيا طين وأن يحضرون

“A’udzu bikalimaatillahi attammati min ghadhabihi wa ‘iqaabihi wa
syarri ‘ibaadihi wa min hamazaatisysyayaathiin wa ayyahdhuruun.”

“Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari
murka-Nya, siksa-Nya, dari kejahatan hamba-hamba-Nya, dari godaan para
syaitan dan dari kedatangan mereka kepadaku.” (HR. Abu Dawud No. 3893,
At-Tirmidzi No. 3528 dan lainnya)

Hendaknya mengibaskan tempat tidur (membersihkan tempat tidur dari
kotoran) ketika hendak tidur. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam: “Jika salah seorang di antara kalian
akan tidur, hendaklah mengambil potongan kain dan mengibaskan tempat
tidurnya dengan kain tersebut sambil mengucapkan ‘bismillah’, karena
ia tidak tahu apa yang terjadi sepeninggalnya tadi.” (HR. Al Bukhari
No. 6320, Muslim No. 2714, At-Tirmidzi No. 3401 dan Abu Dawud No.
5050)

Jika sudah bangun tidur hendaknya membaca do’a sebelum berdiri dari
tempat pembaringan, yaitu:

الحمد لله الذي أحيانابعدماأماتناوإليه النشور

“Alhamdulillahilladzii ahyaanaa ba’damaa amaatanaa wa ilayhinnusyuur.”

“Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah
ditidurkan-Nya dan kepada-Nya kami dibangkitkan.” (HR. Al-Bukhari No.
6312 dan Muslim No. 2711)

Hendaknya menyucikan hati dari setiap dengki yang (mungkin timbul)
pada saudaranya sesama muslim dan membersihkan dada dari kemarahannya
kepada manusia lainnya.

Hendaknya senantiasa menghisab (mengevaluasi) diri dan melihat
(merenungkan) kembali amalan-amalan dan perkataan-perkataan yang
pernah diucapkan.

Hendaknya segera bertaubat dari seluruh dosa yang dilakukan dan
memohon ampun kepada Alloh dari setiap dosa yang dilakukan pada hari
itu.

Faidah hadits:
(1) Sunnahnya mengebuti tempat tidur sebelum tidur. (Syarah Shahih
Muslim 18/201.)
(2) Hendaklah mengebutinya tiga kali. (Fathul Bari 1 I/ /52)
(3) Membaca ‘Bismillah’ ketika mengebutinya sebagaimana hadits riwayat
Muslim no. 2714.
(4) Bagi orang yang bangun dari tempat tidurnya kemudian kembali lagi,
maka dianjurkan untuk mengebutinya kembali. (sebagaimana hadits
riwayat Tirmidzi. 3410, dishahihkan oleh AI-Albani dalam; Kalim
Thoyyib:3410.)

Catatan : Lupa copas artikel ini darimana, lama tersimpan di Note BB. Karena takut hilang, di share di sini aja ya.. :D